Postingan

PBL in ELT for Curriculum 2013

PROBLEM-BASED LEARNING IN ENGLISH LANGUAGE TEACHING FOR CURRICULUM 2013 By Casimirus Andy Fenanlampir 12706251052 Developing intelligence is about learning to solve the problems, Problem solving in real-world contexts involves multiple ways of knowing and Learning. (Oon-Seng Tan) In the contemporary learning society, where education is becoming more vocationally orientated, it needs to place more emphasis on practical pragmatic knowledge, but what becomes clear from the experiences reported by some of those who have used these approaches, that they are not sufficient in themselves. Traditionally, students learn by listening to lectures and reading, and are assessed on their ability to recall and communicate what they have learned. Problem-Based Learning (PBL) appears, perhaps, as the most innovative instructional method conceived in the history of education. PBL was originally designed to respond to the criticism that traditional teaching and learning method
BOOK REVIEW “ FUNDAMENTALS OF PSYCHOLINGUISTICS” Written by Eva M. Fernandez & Helen Smith Cairns. 2011 By Casimirus Andy Fenanlampir 12706251052 Applied Linguistics of Educational English Group A “Fundamentals of  Psycho-linguistics ” is one of introductory textbooks in the   'Fundamentals of Linguistics' series written by Eva M. Fernandez and Helen Smith Cairns; printed and published in United Kingdom by Wiley-Blackwell publishing and it consists of 316 pages. The book provides updated content in the past decade including an introduction to the   linguistic theory underlying the study of  psycho-linguistics , the different   aspects of language processing and series of empirical development methods for   researching  psycho-linguistics   A number of anonymous reviewers are also provided.

ACQUIRING LANGUAGE

PART I INTERLANGUAGE AND LANGUAGE TRANSFER By Casimirus Andy Fenanlampir 12706251052 A.       Background, Definition, Terminology, and Scope If someone wants to learn a foreign language, he will obviously meet with many kinds of learning problems dealing with its sound system, vocabulary, structure, etc. This is understandable since the student learning the foreign language has spoken his own native language, which has been deeply implanted in him as part of his habit. Very often, he transfers his habit into the target language he learns, which perhaps will cause errors. Linguists try to find out the causes of the problems to be applied in language teaching, to minimize the problems. It was Larry Selinker (1972) and Uril Weinreich (1953)   formulation of   Interlanguage  theory which came into standard use. The interlanguage theory is proposed as a critic to Contranstive Analysis theory which is assumed that learners' errors were caused by the difference between t

LOGIKA & KEBENARAN

LOGIKA DAN KEBENARAN PENDAHULUAN Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling tinggi, dianugerahi oleh akal pikiran yang berguna bagi manusia dalam mencari dan menemukan jawaban atas berbagai permasalahan. Berpikir dikatakan menjadi bagian dari kehidupan manusia (Suwardi Endraswara, 2012: 175). Dengan kata lain semua orang sudah, sedang, dan akan melakukannya sepanjang waktu selama hidup. Dengan berpikir kita dapat mampu menarik sebuah kesimpulan atau menemukan jawaban atas permasalahan yang terjadi.
PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK USIA 1,9 TAHUN SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF TEORITIS Oleh: Casimirus Andy Fenanlampir 12706251052 I.         PENDAHULUAN Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana penyampaian maksud, melahirkan perasaan, dan memungkinkan kita menciptakan kegiatan sesama manusia, mengatur berbagai aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan rnasa depan kita. Bahasa sebagai alat komunikasi diperoleh manusia sejak lahir yang dikenal dengan istilah pemerolehan bahasa.

METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

METODE KONTEKSTUAL ( CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING ) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Oleh: Casimirus Andy Fenanlampir 12706251052 A.      PENDAHULUAN Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi bagi manusia. Kelemahan dalam penguasaan kemampuan berbahasa atau kemampuan verbal akan menghambat kemajuan seseorang dalam mempelajari hal-hal yang  lain.  Pemerolehan bahasa dapat diklasifikasikan atas dua golongan, yakni pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua. Pemerolehan bahasa pertama berhubungan dengan segala kegiatan seseorang dalam menguasai bahasa ibunya. Sedangkan pemerolehan bahasa kedua terjadi setelah setelah seseorang menguasai bahasa pertamanya.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa diperoleh seseorang melalui dua cara yaitu: pemerolehan bahasa ( language acquisition ) bagi bahasa pertama dan pembelajaran bahasa ( language learning ) bagi bahasa kedua.

Pemerolehan Bahasa

METODE PENGAJARAN TATA BAHASA DAN TERJEMAHAN ( GRAMMAR TRANSLATION METHOD ) DAN METODE PENGAJARAN LANGSUNG ( DIRECT METHOD ) A.      PENDAHULUAN Pembelajaran diartikan sebagai proses antara guru dan siswa untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi. Selain itu pengajaran yang tersirat dalam definisi pembelajaran dapat didefinisikan sebagai menunjukkan atau membantu seseorang (siswa) mempelajari cara melakukan sesuatu, memberi instruksi, memandu dalam pengkajian sesuatu, menyiapkan pengetahuan, menjadikan tahu atau paham (H. Douglas Brown, 2007: 8).

PENUTUR: PROSES MENGHASILKAN KALIMAT

Gambar
PENUTUR: PROSES MENGHASILKAN KALIMAT By Casimirus Andy Fenanlampir 12706251052 PENDAHULUAN Kalimat (speech) yang kita pergunakan sehari-hari dalam sebuah percakapan memiliki makna yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ide atau pesan yang ingin disampaikan dari penutur kepada petutur . Dengan kata lain penutur wajib bertugas mengkodekan ide yang ingin disampaikan kepada petutur melalui kalimat, dan sebaliknya petutur menerima dan mengubah informasi dalam kalimat tersebut sehingga pesan yang ditransfer dapat dipahami (Fernandez dan Cairns, 2011:134-135).

INTERFERENSI dan CAMPUR KODE

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, peneliti memaparkan empat pembahasan pendahuluan tentang penelitian ini. Pokok pembahasan tersebut meliputi:  latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. A.       Latar Belakang Manusia merupakan makhluk individu dan makluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia perlu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam berinteraksi, manusia menggunakan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang mereka maksudkan, rasakan, inginkan dan lain sebagainya. Menurut Chaer & Agustine (2010: 11) bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Hal ini bisa dicermati bahwa bahasa merupakan unsur terpenting dalam sebuah komunikasi.

LANGUAGE TYPOLOGY (TIPOLOGI BAHASA)

WORD ORDER TYPOLOGY KAJIAN TENTANG TIPE / JENIS KATA By Casimirus Andy Fenanlampir SOV vs SVO vs VSO Bahasa dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) tipe/jeni sesuai dengan urutan dominan atau power Subje (S), Objek (O), dan Predikat/Verba (V). Sebagai contoh:  1. Bahasa Jepang memiliki tipe SOV     Watashitachi wa    Nihonggo o     hanasu.     We              TOP Japanese OBJ speak.     We speak Japanese. 2. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia memiliki tipe SVO     He ate the pudding --> Dia memakan puding. 3. Bahasa Arab memiliki tipe VSO     Qatal I-    maliku-u                  I-malikat-a     Kill   DEF king NOM+DEF DEFqueen ACC     The king killed the queen.

Speech Act

SPEECH ACT By JOHN SEARLE SUMMARY ·         Searle practices linguistic analysis in the spirit of Austin , “careful elucidation of some of the concepts of ordinary language.”  Language is of interest not just because of its usefulness for solving philosophical puzzles but in and of itself.

SOSIOLINGUISTIK - ETNOGRAFI KOMUNIKASI - MODEL "SPEAKING" HYMES

KOMUNIKASI ETNOGRAFI - MODEL "SPEAKING" HYMES Oleh Casimirus Andy Fenanlampir 12706251052 A.      PENDAHULUAN Pada dasarnya bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem sosial. Dalam setiap komunikasi manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Para sosiolinguis mempertanyakan keberadaan variasi bahasa dari berbagai tataran yang jelas-jelas bukan merupakan sekedar performansi sebagai akibat kondisi-kondisi gramatikal yang tidak relevan, tetapi adanya benar-benar diakibatkan oleh bermacam-macam faktor ekstralingual sebagai pencerminan dari sebuah masyarakat bahasa yang selalu bersifat heterogen (Wijana, 2012: 12-13). Di dalam masyarakat seseorang tidak lagi dipandang sebagai individu yang terpisah dari yang lain. Ia merupakan anggota dari kelompok sosialnya. Oleh karena itu bahasa dan pemakaian bahasanya tidak diamati secara  individual, tetapi selalu dihubungkan dengan